Pengertian Studi Kelayakan
Studi Kelayakan Proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.
Umumnya suatu studi kelayakan proyek dapat meliputi tiga lingkup studi, yaitu :
• Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi pemrakarsa proyek itu sendiri dikenal sebagai manfaat finansial.
• Manfaat ekonomis proyek itu bagi Negara tempat proyek dilaksanakan yang menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro sutu Negara.
• Manfaat sosial proyek itu bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.
Lembaga-lembaga yang memerlukan studi kelayakan
Investor : Fokus pada tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari investasi tersebut beserta risiko investasi itu.
Kreditur/ Bank : Fokus pada segi keamanan dana yang dipinjamkan. Bunga plus angsuran pokok pinjaman bisa dilakukan tepat waktu. Sangat memperhatikan pola aliran kas selama jangka waktu pinjaman itu.
Pemerintah : Fokus pada manfaat proyek itu bagi perekonomian nasional. Manfaat ini terutama dikaitkan dengan rencana pemerintah, sehingga akan mendapat prioritas dan kemudahan.
Tahapan studi kelayakan
Penemuan ide : berasal dari investor, merupakan hasil eksplorasi peluang bisnis. Pada tahapan penemuan ini belum tersedia perhitungan keuangan.
Proposal : perumusan proposal ini berasal dari tim investor. Dengan merencanakan dengan perhitungan kasar.
Studi kelayakan : kemudian disusunlah studi kelayakan oleh investor dan konsultan. Penyusunan studi dilakukan dengan komprehensif yang melibatkan ahli. Studi ini akan dijadikan dasar keputusan untuk melakukan investasi.
Studi kelayakan pembiayaan : disusun oleh konsultan bisnis atau KJPP. Studi disusun secara independen berdasarkan studi kelayakan yang sudah disusun sebelumnya. Penyusunan studi sebagai dasar pertimbangan untuk memberikan pembiayaan.
Aspek-aspek studi kelayakan
Aspek Pasar dan Pemasaran : Dalam aspek pasar mencoba mempelajari tentang permintaan maupun penawaran produk yang ada di pasar. Hal tersebut untuk melakukan identifikasi potensi pasar melalui proyeksi permintaan, serta bagaimana penawaran seperti jenis barang yang bisa menjadi pesaing. Identifikasi harga, meliputi perbandingan dengan barang-barang sejenis dan analisis trend perubahan harga.
Aspek Legalitas dan Perijinan : Aspek legalitas berkaitan dengan perijinan operasional usaha. Suatu usaha dapat dilihat layak ketika sudah memiliki legalitas dalam menjalankan usaha.
Aspek Teknis : Kelayakan aspek teknis dilihat pada kemampuan suatu usaha, misalnya suatu pabrik dilihat dari kemampuan kapasitas produksi, ketersediaan dan kualitas sumber daya (bahan baku, tenaga kerja).
Aspek Manajemen : Kelayakan aspek manajemen dilihat dari ketersediaan tenaga kerja, kapasitas dan kemampuan manajemen serta kesesuaian organisasi dan manajemen.
Aspek Keuangan : Aspek keuangan paling penting untuk menganalisis suatu kelayakan bisnis. Analisis kelayakan investasi dapat dilihat dari payback periode, average rate of return, NPV, IRR, Profitability index, dan dan analisis resiko.
Comments
Post a Comment