Berlabuh di Merak, Kota Cilegon, Banten dengan melihat segenap potensi Industri dalam pembangunan daerah nya. Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon yang terkenal dengan kota Industri dengan sebutan "Kota Baja", karena merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara.
Tata letak geografis Kota Cilegon yang dapat di akses melalui jalur laut sekaligus adanya jalan tol yang menghubungkan antara kota Cilegon dengan Jakarta sampai dengan Jawa. Berdiri nya Industri tentu akan berdampak, diantaranya seperti mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagainya. Bagi kehidupan sosial, wilayah Industri cenderung membawa dampak positif, namun bagi lingkungan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan mulai dari air, polusi udara dan sebagainya. Oleh karena itu, wilayah industri perlu memperhatikan dampak kesehatan dan kelestarian lingkungan. Berdasarkan data pada tahun 2020 angka kesakitan atau presentase penduduk yang memiliki keluhan kesehatan di kota Cilegon sebesar 12,26 persen. Adapun keluhan kesehatan berupa gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang terindikasi terkena penyakit tertentu.
Selain terkenal dengan kota Industri, kota Cilegon juga menyimpan potensi pariwisata yang cukup menjanjikan. Potensi wisata yang dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian. Pariwisata yang terdapat di kota Cilegon diantaranya wisata bangunan bersejarah, wisata bahari (Pulorida, Pulau Merak, dan kawasan Pantai Merak), wisata industri dan kampung wisata Cipala.
Untuk mendukung kepariwisataan dan keperluan bisnis diperlukan sarana akomodasi berupa pelayanan penginapan bagi wisatawan dan pelaku bisnis. Tahun 2019 jumlah hotel di Cilegon sebanyak 34 buah, yang terdiri daru 11 hotel berbintang dan 23 hotel non bintang. Laju pertumbuhan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami tren peningkatan pada tahun 2019 sebesar 8,06 persen.
Dalam tingkat regional, penggambaran kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah tercermin dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan (2010) menurut lapangan usaha di kota Cilegon yaitu sebesar -0,88 persen pada tahun 2020. Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Banten menjadi anjlok, dari tahun 2019 dengan laju pertumbuhan sebesar 5,32 persen. Berdampak juga pada kondisi industri perhotelan. Berdasarkan hasil survey tentang kondisi pariwisata, terkhusus pada industri perhotelan di kota Cilegon. Beberapa hotel yang ada di kota Cilegon mengalami penurunan occupancy, ditandai dengan menurunnya tingkat hunian kamar hotel saat kondisi pandemi. Dampak dari pandemi terhadap operasional hotel di kota Cilegon diantaranya menyebabkan beberapa hotel pendapatannya menurun, bahkan ada hotel yang tidak beroperasi lagi.
Memang pandemi Covid-19 ini berdampak besar terhadap sektor industri perhotelan. Kondisi ini merupakan tantangan bagi industri perhotelan untuk dapat bangkit dengan menciptakan ide kreatif dan membuat nyaman para pengunjung nya. Bagi masyarakat perkotaan yang penat dengan jenuhnya aktivitas harian, membutuhkan sarana liburan dan staycation yang dapat membuatnya terkesan. Wabah covid sudah mulai di tangani dengan adanya vaksin, namun masyarakat masih takut untuk berpergian. Pelaku bisnis hotel dapat menggait wisatawan domestik yang ingin melepaskan kejenuhan dengan harga terjangkau.
Kerjaama dengan pihak lain, untuk dapat menyediakan paket liburan wisata. Dapat menjadi salah satu gagasan untuk dapat di kembangkan untuk meningkatkan potensi hotel. Dengan adanya social media, juga dapat dimanfaatkan untuk pemasaran hotel dan juga pemberian diskon/voucher.
Comments
Post a Comment