Jurnal : Analisis Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Perubahan Struktur Perekonomian Provinsi Lampung

Pada kesempatan kali ini saya akan mereview sebuah jurnal yang berjudul "Analisis Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perubahan Struktur Perekonomian Provinsi Lampung"

Berikut link untuk membaca lebih lengkap nya : http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/salam/article/view/8906 (link jurnal)

Dampak dari pandemi Covid-19 telah mempengaruhi perekonomian dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pengaruh pandemi Covid-19 juga terhadap ekonomi di daerah, seperti Lampung. Pada jurnal ini menganalisis sektor-sektor yang terdampak Covid-19 di Provinsi Lampung. Pertumbuhan ekonomi masih menjadi indikator dalam mengukur keberhasilan pembangunan. Setiap daerah perlu memperhatikan laju pertumbuhan karena akan berdampak pada kondisi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dilihat pada nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). 

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2020), perekonomian Lampung masih di dominasi oleh 3 (tiga) sektor lapangan usaha utama, yakni sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (29,90 persen); Industri Pengolahan (19,41 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (11,14 persen). Distribusi kategori Pertanian semakin mendominasi, dapat dilihat dari nilai distribusi Lapangan Usaha Pertanian yang berkisar di angka 30 persen dari seluruh lapangan usaha. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Provinsi Lampung masih sangat bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencahariannya. 

Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Location Quotient (LQ), Shift-Share, dan Typology Klassen untuk mengidentifikasi sektor dan sub-sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19 di Provinsi Lampung. 

1. Analisis Location Quotient (LQ)
Analisis LQ menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan suatu sektor di daerah yang di selidiki dengan kemampuan yang sama pada daerah yang lebih luas.
Berdasarkan rumus terdapat 3 kemungkinan nilai LQ yaitu :
- Apabila LQ>1, peranan sektor i di Provinsi Lampung lebih menonjol dari pada peranan sektor tersebut secara nasional.
- Apabila LQ<1, maka peranan sektor i di Provinsi Lampung lebih kecil daripada peranan sektor tersebut secara nasional.
- Apabila LQ=1, menunjukan bahwa peranan sektor i sama dengan sektor tersebut secara nasional.

Hasil analisis LQ sebelum dan selama Covid-19 menunjukan beberapa sub-sektor mengalamai kemunduran seperti sub-sektor Industri Mesin dan Perlengkapan, sub-sektor perdagangan kendaraan bermotor dan reparasinya, sub-sektor angkutan rel, serta angkutan udara yang sebelum covid merupakan sub-sektor basis menjadi sub-sektor non-basis.

2. Analisis Shift Share
Analisis ini untuk mengetahui terjadinya pergeseran pangsa sektor-sektor ekonomi di Provinsi Lampung. Analisis shift share digunakan untuk menganalisis kinerja perekonomian daerah.
Hasil analisis Shift-share menunjukan hasil peningkatan di seluruh sektor dengan sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan yang lebih besar, dibanding dengan sektor lain. Namun, terdapat beberapa sub-sektor yang mengalami penurunan seperti tanaman perkebunan, kehutanan dan penebangan kayu, pertambangan bijih logam, industri pengolahan tembakau, industri kertas dan sejenisnya, indsutri kimia, farmasi, dan obat tradisional, industri barang logam dan sejenisnya, industri furniture, perdagangan kendaraan bermotor dan reparasinya, serta terakhir sub-sektor angkutan udara.

3. Analisis Tipologi Klassen
Alat analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi sektor, subsektor, usaha atau komoditi prioritas atau unggulan suatu daerah.
Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukan hasil berupa pergeseran sektor transportasi dan pergudangan menjadi sektor prima dan masuk kuadarn 1 sebelumnya masuk kedalam kuadran 3, dan sektor informasi dan komunikasi mengalami pergeseran sektor menjadi sektor tertinggal dan masuk kedalam kuadran 4 setelah sebelum covid-19 berada di kuadran 3 sebagai sektor berkembang. 
 
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode LQ, Shift-share, dan Tipologi Klassen. Terdapat beberapa sub-sektor mengalami perlambatan kinerja seperti: pada sektor Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi, Industri Batubara, Industri Kayu dan Plastik, Industri Barang Galian Bahan Logam, Industri Alat Angkut, Industri Pengolahan, Industri Listrik dan Gas, Sektor Transportasi pada Angkutan Rel Angkutan Udara serta Penyediaan Akomodasi. Sektor-sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang lambat pada Provinsi Lampung.

Comments