Review Film : "Feminists : What Were They Thinking?"


Dalam film ini dibuka dengan kisah pada pertengahan tahun 70-an (tepatnya tahun 1974-1977), seorang photographer bernama Cynthia MacAdams yang mendokumentasikan potret Feminist dalam bukunya. Pembuat dokumenter film Johanna Demetrakas, berkunjung ke Galeri Steven Kasher. Dokumentasi foto dalam galeri tersebut mulai dari seniman, penulis, aktivis perempuan, kemudian berlanjut dari jalanan New York dan LA.

Dalam dokumentasinya tersebut, dia menemukan sesuatu yang lebih rumit dari semangat politik dan lebih mendasar dari identitas seksual. Cynthia MacAdams memotret para perempuan ini, karena merasakan kebebasan mereka untuk menjadi diri sendiri. Dokumentasi perempuan yang diambil, adalah masa ketika mereka bertanggung jawab atas diri mereka sendiri.

Setelah 40 tahun kemudian, ditemui kembali beberapa perempuan yang ada dalam foto-foto itu. Mereka menceritakan betapa sulitnya pada saat itu, perempuan tidak didengarkan pendapatnya dan sering sekali dianggap lemah.

Pada tahun 1978 terjadi demo di Amerika. Demo tersebut menuntut untuk pekerjaan yang sama, hak setara dan untuk di hormati. 

Film dokumenter ini menceritakan berbagai cerita dan sudut pandangan perempuan mengenai konsep dan masalah kesetaraan perempuan. Perihal kodrat perempuan untuk hamil, tidak untuk di paksakan. Namun harus ada perencanaan dari kehamilan itu.
"Tubuh kami, hidup kami, hak kami untuk memutuskan" jeritan yang di kumandangkan dalam sebuah aula perkumpulan feminist.

Gagasan seorang seniman, mendirikan sekolah seni di Los Angeles, California untuk memberdayakan perempuan. Warmhouse adalah sanggar seni feminist yang didirikan oleh Judy Chicago, Mariam Scapiro dan Cal Arts, program seni feminist pada tahun 1972. Sanggar seni itu telah di kunjungi oleh 10.000 pengunjung. 

Pada tahun 1970 terjadi gebrakan perempuan untuk menuntuk kesetaraan, 50.000 orang turut menyuarakam pendapatnya di Fifth Avenue. Kemudian senat menggelar pemeriksaan ERA untuk pertama kalinya sejak 1965. Peremuan bergabung menjadi satu tim untuk berjuang perihal kebebasan perempuan. Para feminist menuntut kesetaraan di bidang sosial, ekonomi dan politik. Tuntutan dalam bidang ekonomi, yaitu upah yang setara dan kesempatan kerja yang sama di pasar kerja.

"Kami ingin memenangkan otonomi kami, kami ingin memenangkan tubuh kami, kami ingin memenangkan hak suara kami, kami ingin usulan kami lolos di badan legislatif.... kami ingin menang" kata salah seorang tokoh feminis

Pandangan feminis setelah aksi menuntut hak kesetaraan. Bahwa mereka membutuhkan suatu tempat untuk berekspresi dan mewujudkan usulan mereka tentang kesetaraan dengan institusi. Maka lahir lah "The Woman Building" pada tahun 1973-1991 di Los Angeles, California. Diadakan juga kongres di Huston pada tahun 1977 di AS.

Film dokumenter ini menceritakan sejarah dan perjuangan serta pandangan para perempuan feminis tentang kesetaraan. Berbagai kalangan dan profesi perempuan berbagi sudut pandangan yang berbeda menyikapi kesetaraan dan hak mereka. Misalnya dari para buruh, menuntut untuk upah yang sama. Dan para seniman menuntut untuk kebebasan dalam berekspresi. Secara keseluruhan film dokumenter ini, bagus untuk para perempuan memahami latar belakang perjuangan feminis.

Comments