Journal Critical Review : Patterns in The Composition of Public Expenditures in CEE Countries




Info Jurnal :
Penulis : Bogdan Gabriel dan Anca Stefania
Judul : Patterns in The Composition of Public Expenditures in CEE Countries
Kota : Romania
Penerbit : Elsevier/Procendia Economic and Finance
Tahun : 2014

A.  Ringkasan Jurnal

Dalam penelitian ini menyelidiki dari sudut pandang teoritis maupun empiris terhadap komposisi pengeluaran publik di negara-negara Eropa Tengah dan Timur untuk melihat dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Permasalahan struktur pengeluaran publik yang optimal sebagian besar diperdebatkan dalam literatur, terutama dalam perspektif neoklasik. Hanya beberapa saja penelitian yang membahas tentang pengeluaran publik yang optimal di negara-negara berkembang di Eropa. Hasil temuan dari penelitian dapat menjadi sumbangsih bagi penentu kebijakan, terutama ketika melihat pemotongan sewenang-wenang terhadap pengeluaran publik yang diadopsi di sebagian besar negara beberapa tahun terakhir, sebagai respon terhadap krisis keuangan, utang publik dan krisis defisit.  Ternyata tidak secara teori ekonomi maupun bukti empiris memberikan jawaban yang jelas tentang pertanyaan bagaimana komposisi pengeluaran publik mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk data selama 1995-2012 untuk sekelompok negara Central and Eastern Europe (CEE), penelitian ini mengestimasi korelasi antara dua jenis pengeluaran publik (arus dan modal) dan pertumbuhan ekonomi. Metode penelitian dengan model Armey, menunjukan tingkat optimal belanja publik saat ini dan modal yang membantu memaksimalkan pertumbuhan ekonomi. Dibandingkan dengan model neoklasik, estimasi penelitian ini menunjukan komposisi pengeluaran publik yang tidak optimal dari negara-negara yang dianalisis dalam penelitian. 

B.  Pembahasan/Kritik dan Saran

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pola dalam komposisi pengeluaran publik di negara-negara CEE serta bagaimana dampaknya pada pertumbuhan ekonomi. Dalam berbagai referensi literatur terdapat perbedaan hasil penelitian dan masih sedikit yang melakukan penelitian yang membahas tentang pengeluaran publik optimal. Maka penelitian ini dilakukan untuk memberikan sumbangsih pemikiran bagi penentu kebijakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori baru tentang pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan teori tersebut kebijakan pengeluaran publik dapat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Atas dasar teori tersebut, penelitian ini menggunakan tingkat pengeluaran publik sebagai presentase PDB sebagai variabel independent dan tingkat pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen. Dengan menggunakan penerapan model Armey untuk menganalisis 10 negara CEE (dipilih sesuai ketersediaan data pada Eurostat) pada periode 1995-2012 yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengeluaran pemerintah (pengeluaran publik dan modal) dan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan hasil regresi, belanja umum dan modal saat periode berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dalam proporsi yang berbeda selama 1995-2012. Hubungan antara tingkat pertumbuhan PDB rill dan rasio pengeluaran saat ini positif dan signifikan secara statistik. Estimasi hubungan antara pengeluaran publik dan tingkat pertumbuhan PDB mampu memberikan dasar keputusan mengenai alokasi sumber daya. Di negara-negara CEE, dalam periode terakhir, para pengambil keputusan memilih untuk mengurangi belanja seperti upah atau transfer sosial karena dianggap kurang produktif. Kemudian memilih mengalokasikan terhadap peningkatan investasi sebagai modal publik. Dengan harapan dari kebijakan tersebut dapat membantu pemulihan ekonomi. Hubungan antara pengeluaran publik dan pertumbuhan PDB telah diidentifikasi positif signifikan namun kontribusi pertumbuhan PDB hanya sebesar 0,18 persen lebih tinggi dari pengeluaran publik. Hal ini menunjukan bahwa pengeluaran modal publik memiliki dampak positif terhadap modal fisik negara-negara CEE dan dapat mendorong produktivitas sektor swasta. Hasil telaah secara empiris menunjukan bahwa komponen belanja modal barang publik memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada saat ini, sejalan dengan teori ekonomi, yang menurutnya modal publik memiliki dampak positif pada aktivitas ekonomi. Keterbatasn dalam penelitian ini yaitu spesifikasi dari negara seperti faktor budaya, politik, yang mungkin mempengaruhi tingkat pertumbuhan PDB, namun sulit untuk mengukur dan belum di perhitungkan dalam penelitian.

Penelitian Bogdan memperkirakan bahwa selama periode krisis ekonomi dan keuangan, pengeluaran publik yang diarahkan untuk mendukung investasi produktif dalam modal manusia dapat menghasilkan, sehingga dapat mendongkrak kekurangan modal swasta dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Penelitian ini menggunakan referensi literatur mulai dari tahun 1990 sampai tahun 2007. Dalam beberapa referensi literatur, penelitian tentang pengeluran publik sudah ada sejak awal tahun 1990-an. Penelitian Barro pada 98 negara periode 1970-1985 menunjukan adanya hubungan negatif antara tingkat pertumbuhan output dan bagian pengeluaran konsumsi pemerintah. Barro juga menemukan hubungan positif yang tidak signifikan antara investasi publik dan tingkat pertumbuhan output. Kemudian pada penelitian Easterly dan Rebelo, dengan sampel 100 negara memperkirakan peran penting untuk belanja modal, khususnya transportasi dan komunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Penelitian Deverajan (1996) dengan data 43 negara berkembang selama 20 tahun, ditemukan hubungan positif antara pengeluaran pemerintah saat ini dan pertumbuhan ekonomi. Tetapi terdapat juga hubungan negatif antara belanja modal dan pertumbuhan perkapita. Hasil yang kontradiktif tersebut dijelaskan oleh sifat belanja modal yaitu lebih tinggi di negara berkembang. Oleh karena itu sangat mungkin negara-negara yang telah mengalokasikan dana untuk belanja modal dengan alasan produktivitas, namun terkadang terdapat variable korupsi yang mempengaruhi.

Dalam temuan di literatur lainnya beberapa peneliti menyelidiki hubungan antara pengeluaran publik dan pertumbuhan ekonomi telah menemukan hasil yang berbeda. Penelitian John Mudaki (2012) menunjukan bahwa pengeluaran publik untuk Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pengeluaran untuk pertanian meskipun ditemukan signifikan tetapi berhubungan negatif dengan pertumbuhan ekonomi. Temuan ini bisa saja disebabkan oleh sektor pertanian yang tidak efisien yang sebagian besar berfokus pada pertanian tanaman pangan dan tidak dimekanisasi secara ekstensif. Terlepas dari temuan ini dan atas dasar alas an ekonomi lebih banyak sumber daya harus disalurkan ke sektor pertanian agar lebih produktif. Literatur mengenai pengeluaran publik menjadi penting untuk diteliti, tentang pengeluaran pemerintah yang ideal dan mendukung pertumbuhan ekonomi, agar alokasi sumber daya optimal dan optimasi pengeluaran.

Dalam penelitian Martin (2014), menganalisis efek ukuran pemerintah dan komposisi pengeluaran publik untuk pembagunan ekonomi. Dengan menggunakan data dari 156 negara, hasil menunjukan bahwa institusi terkait pertumbuhan pembangunan manusia lebih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa pengeluaran publik cenderung lebih efisien dan memiliki cakupan yang lebih umum di negara-negara dengan institusi dan tata kelola yang lebih baik tanpa insiden seperti pemborosan/korupsi. Pengeluaran publik yang lebih besar tidak akan menghasilkan efek pembangunan yang diinginkan jika sebagian besar penduduk tidak mendapatkan manfaat dari pengeluran publik tersebut. 

C.  Lesson Learned

Beberapa temuan dari penelitian tentang pengeluaran publik menunjukan hasil yang berbeda. Seperti yang diuraikan di atas beberapa keterbatasan pada setiap jurnal dalam memperhitungkan, karena masing-masing negara memiliki perbedaan terhadap kebijakan pengeluaran publik dan tingkat pertumbuhan sosial dan ekonomi. Pada penelitian Bogdan ini hanya memperhitungkan bagian pengeluaran pemerintah dalam PDB dan mengabaikan faktor lainnya seperti investasi langsung. Seperti yang diuraikan dalam penelitian ini, penentu kebijakan lebih mengalokasikan dana terhadap investasi untuk modal publik. Sehingga diperlukan juga identifikasi dari faktor investasi untuk melihat efektivitas ketika pengeluaran dialokasikan terhadap investasi. Hal ini dapat menjadi saran pengembangan penelitian berikutnya dengan menggunakan variabel investasi dalam penelitian.


Comments