Ekonomi regional yang relatif baru berkembang, namun perkembangannya sudah cukup pesat. Latar belakang munculnya ilmu ekonomi regional dikarenakan ada keterbatasan dari ilmu ekonomi tradisional yang pada umumnya mengabaikan analisis dimensi ruang. Sering sekali subjek dalam ekonomi membahas perihal apa yang diproduksi? Bagaimana barang itu di produksi? Siapa yang mendapatkan barang itu? Proses ekonomi tersebut juga perlu mempertanyakan dimana barang di produksi?. Untuk menganalisis ekonomi secara komprehensif, maka diperlukan memasukan unsur ruang dalam analisa tersebut. Maka dengan itu analisa ekonomi regional muncul sebagai cabang ilmu sendiri yang menekankan pembahasannya pada aspek ruang pada analisa dan pengambilan keputusan ekonomi. Untuk menyebarkan informasi ini, Walter Isard membuka jurusan khusus Regional Science Department di Universitas Pennsylvania pada tahun 1956. Kemudian department yang sama dibuka pada Universitas Cornell. Karena itulah, Walter Isard oleh banyak orang dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Regional.
Permasalahan pokok ilmu ekonomi regional
Setiap ilmu pengetahuan memiliki permasalahan sendiri yang selanjutnya akan di pecahkan. Begitupun pada ilmu ekonomi, menurut Samuelson (1955) persoalan pokok ilmu ekonomi mencakup 3 hal utama yaitu :
•What? Barang yang seharusnya di produksi dan berapa banyak
•How? Bagaimana dan oleh siala barang itu di produksi
•For Whom? Untuk siapa barang itu diproduksi atau bagaimana pembagian hasil dari kegiatan memproduksi barang tersebut.
Tambahan pertanyaan penting lainnya yaitu :
•When? Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan
Namun demikian terdapat pertanyaan realistis yang perlu di jawab oleh para ekonom yaitu where? Berkaitan dengan dimana lokasi dari kegiatan tersebut. Pertanyaan ini penting, karena setiap wilayah memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda. Potensi sumber daya alam, kondisi sosial dan budaya yang berbeda juga mempengaruhi analisis ekonomi. Karena itu para ahli ekonomi regional memasukan unsur lokasi dan tata ruang dalam analisis ekonomi.
Konsep region sebagai representasi ruang
Region merupakan pengelompokan kesatuan ruang dengan unsur tertentu berdasarkan tujuan analisa. Unsur tersebut meliputi kondisi sosial ekonomi atau karakteristik wilayah, keterkaitan antar wilayah dan kemampuan administrasi pemerintah. Berdasarkan unsur-unsurnya pengelompokan wilayah dibagi menjadi empat yang digunakan dalam analisa ekonomi regional yaitu :
1. Homogeneous Region, yaitu kesatuan wilayah yang dibentuk karena kesamaan karakteristik sosial-ekonomi. Contohnya Provinsi, Kota, Kabupaten, dan Desa. Sedangkan pada tingkat internasional yaitu ASEAN, European Union, dsb.
2. Nodal Region, yaitu wilayah yang dibentuk berdasarkan keterkaitan sosial ekonomi yang erat antar daerah. Contohnya yaitu JABODETABEKA.
3. Planning Region, yaitu wilayah yang dibentuk untuk tujuan penyusunan perencanaan pembangunan. Seperti wilayah perencaan pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah yang termasuk dalam REPELITA, Renstra, Propenas, dan Propeda.
4. Administrasi Region, yaitu kesatuan wilayah yang dibentuk berdasarkan pertimbangan kemampuan dan kebutuhan administrasi pemerintah. Contohnya : Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan dan Desa.
Perkembangan ilmu ekonomi regional saat ini sudah diakui keberadaannya dan sudah menjadi cabang ilmu dalam ekonomi. Perbedaan teori dan analisa didalamnya tidak sama dengan ilmu ekonomi tradisional. Dengan memasukan unsur ruang kedalam analisa, teori-teori baru dapat dihasilkan. Diantaranya teori harga spasial, teori produksi spasial, mobilitas barang dan faktor produksi antar daerah, teori pertumbuhan ekonomi regional, ketimpangan ekonomi regional, dll.
Dalam metodologi ilmu ekonomi regioanl mempunyai karakteristik seperti : analisa konsentrasi industri, analisis regional input-output, shift-share, interregional programming model, model regional ekonometrika, land use model, dll. Kebaruan teori dan analisis inilah yang membuat ilmu ekonomi regional menjadi ilmu tersendiri di bidang ekonomi.
Adapun tujuan ilmu ekonomi regional yaitu :
1. Menciptakan full employment atau setidaknya pengangguran yang rendah menjadi tujuan pokok pemerintah pusat dan daerah.
2. Menciptakan pertumbuhan ekonomi, diharapkan analisis komprehensif sesuai tata ruang akan memaksimalkan potensi dan peningkatan pendapatan.
3. Terciptanya stabilitas harga
4. Penetapan sektor unggulan wilayah
5. Pemerataan pembangunan wilayah
6. Membuat keterkaitan antar sektor yang lebih serasi antar wilayah. Sehingga dapat bersinergi.
Comments
Post a Comment