Chapter Two : Rest a Moment



Tanda jeda untuk setiap kisah yang di baca.
Sangat berarti untuk kita yang sedang berduka.
Diantara kisah yang harapnya tak kunjung nyata.
Mungkin ini saat nya untuk berhenti memaksa.

Istirahat,

Pertemuan dan kunjungan menghantarkan pada pintu gerbang perpisahan.
"Tidak apa-apa hari ini berpisah, mungkim esok jumpa." Kepada diri yang berusaha untuk di kuatkan.
Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai toxic positivity.

Hari ini sedih, biarlah diri sedih.
Ketika mencoba denying, malah menyakitkan untuk diri. Mungkin bersedih menjadi jalannya.
Begitulah menjadi manusia.
Ada kala nya bahagia, ada kala nya juga bersedih.

Beberapa dari kesedihan butuh ruang, untuk dipahami dan dimengerti.
Beberapa sedih mungkin butuh sendiri.
Beberapa sedih mungkin butuh teman untuk bercerita.
Beberapa sedih mungkin butuh pengalihan dari rasa sakitnya.
Entah bagaimana menyembuhkan nya. 
Setiap manusia memiliki caranya masing-masing.

Hai, diri yang sedang sedih...
Tenanglah kamu tidak sendiri.
Masih banyak bahagia yang patut kau syukuri.
Bukan kesedihan yang terus di ratapi.
Lekas sembuh lah wahai diri...
Lekas pulih dan kembali mengejar mimpi...

Comments